oleh

Penanganan Covid-19 di Indonesia Sejalan dengan Perkembangan di Dunia

POSKOTA.CO – Perkembangan penanganan Covid-19 di Tanah Air sejalan dengan perkembangan pandemi Covid-19 di tingkat global atau dunia sesuai data World Health Organizatiton (WHO). Kasus positif Covid-19 tingkat dunia menurun sebesar 17 persen pada minggu lalu, dan dibarengi penurunan kematian sebesar 10 persen.

“Ini sejalan dengan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia pada beberapa minggu terakhir,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, Rabu (17/2/2021).

Perkembangan di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan penurunan kasus positif. Begitu juga halnya penurunan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.

Perkembangan yang menggembirakan ini dampak dari kebijakan yang diambil pemerintah dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat kabupaten/kota Pulau Jawa-Bali dalam empat pekan terakhir yang dilanjutkan PPKM tingkat desa dan kelurahan (mikro).

Diharapkan kebijakan ini dapat berdampak positif pada perkembangan penanganan Covid-19 di Tanah Air. Perkembangan positif ini harus terus ditingkatkan.

Alasannya, jika perkembangan kasus di tingkat global dan di Indonesia terus secara konsisten mengalami penurunan, maka penanganan Covid-19 di Indonesia akan berhasil dengan tidak adanya penambahan kasus sama sekali.

Ini membutuhkan kerja sama yang baik dari masyarakat terutama dalam mematuhi protokol kesehatan secara disiplin. Selain itu, komitmen pemerintah dalam berupaya meningkatkan kualitas testing, tracing dan treatment.

Bahkan pelaksanaan PPKM tingkat desa (mikro) sejumlah wilayah di Pulau Jawa-Bali dapat menerapkan pendekatan penanganan yang unik berbasis kebudayaan dan kearifan lokal. Tujuannya agar masyarakat lebih mudah memahami esensi penanganan pandemi Covid-19.

“Wilayah diberikan kewenangan dapat melakukan inovasi yang disesuaikan dengan kultur masyarakat dan kondisi masyarakat di wilayahnya dengan tetap berpedoman dengan dasar hukum yang ditetapkan,” ujar Prof Wiku.

Ada tiga daerah yang dapat menjadi rujukan sebagai contoh penerapan PPKM Mikro. Daerah dimaksud, yakni Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur, Desa Kalibening, Kecamatan Dukuh, Kabupaten Magelang di Jawa Tengah dan Kelurahan Trirenggo Pedukuhan Bogoran, Kecamatan Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul di DI Yogyakarta.

Pertama, di Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur. Kabupaten ini melakukan penanganan secara terstruktur dengan mengidentifikasi faktor sukses, risiko penyebaran penyakit dan risiko dampak. Pemkab setempat menyediakan dashboard informasi tentang upaya promotif-preventif, kuratif serta tracing.

Kedua, Desa Kalibening, di Kabupaten Magelang. Wilayah ini melakukan organisasi dalam rangka pengurangan risiko bencana, menyediakan rumah singgah tempat isolasi pemudik yang terkena Covid-19. Menerapkan pendekatan berbasis kebudayaan yang dikenal ‘Jogi Tonggo’. Pendekatan ini mengedepankan partisipatif warga yang saling menjaga dari penularan Covid-19.

Desa ini juga menerapkan sistem bantuan dari warga untuk warga untuk meningkatkan solidaritas dan menurunkan stigma negatif. Lalu dengan memanfaatkan karakteristik lingkungan untuk budidaya tanaman demi meningkatkan ekonomi.

Ketiga, Kelurahan Trirenggo, Bantul DI Yogyakarta. Kelurahan ini menyediakan shelter isolasi pasien Covid-19 untuk warga yang tidak memungkinkan isolasi di rumah, lalu melaksanakan sosialisasi dan edukasi berkala kepada masyarakat di tempat-tempat umum dan ke rumah masing-masing, serta kolaborasi seluruh lapisan masyarakat dalam melakukan pencegahan sepertu penyemprotan disinfektan ke tempat umum.

Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 kabupaten/kota di 34 provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Rabu (17/2/2021) pukul 12.00 WIB. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:

  • Pasien positif +9.687, jumlah total 1.243.646 orang.
  • Pasien sembuh +8.002, jumlah total 1.047.676 orang.
  • Pasien meninggal +192, jumlah total 33.788 orang.

Sedang update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Rabu (17/2/2021). Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:

  • Pasien positif +1.445, jumlah total 320.738 orang.
  • Pasien meninggal +39, jumlah total 5.026 orang.
  • Pasien sembuh +2.100, jumlah total 299.795 orang.
  • Pasien dirawat -119, jumlah total 7.450 orang.
  • Isolasi mandiri -575, jumlah total 8.467 orang.

Prof Wiku Adisasmito kembali mengingatkan, penambahan kasus positif dan pasien sembuh harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya pemerintah daerah agar konsisten dan lebih maksimal menerapkan kebijakan PPKM. Memastikan prokes 3M atau memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan dilaksanakan dengan displin yang tinggi serta memaksimalkan tindakan 3T atau testing, tracing dan treatment. (omi)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *