oleh

Hingga Akhir 2021, Hutama Karya Targetkan 553 Km Tol Trans Sumatera Selesai Dibangun

POSKOTA.CO-Hingga akhir 2021 BUMN PT Hutama Karya (Persero),  menargetkan penambahan ruas tol di Pulau Sumatera sepanjang 24 kilometer. Hal tersebut dilakukan guna mempercepat penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

“Kedua ruas itu masing-masing ruas  Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 12 kilometer, dan Tol Sigli-Banda Aceh juga tinggal 12 kilometer,” kata Pj EVP Divisi Perencanaan Jalan Tol (RJT) Iwan Hermawan, Selasa (16/11/2021) malam.

Menurut Iwan, jika nantinya kedua ruas tol tersebut tuntas sesuai jadwal, maka hingga akhir 2021, Hutama Karya telah menyelesaikan 553 kilometer JTTS Tahap I.

Di ruas tol ini juga akan dibangun sejumlah rest area yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna jalan maupun masyarakat sekitar. Untuk pengguna jalan rest area ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat berisitirahat setelah menempuh perjalanan Panjang.

“Sementara masyarakat sekitar dapat memetik manfaat atas keberadaan rest area ini. Sebab sekitar 70 persen pemilik dagangan yang berada di kawasan rest area merupakan warga setempat.”

Jika digabungkan dengan dua ruas lainnya yang dikelola perseroan yakni Tol Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 kilometer, dan Tol JORR S sepanjang 14,25 kilometer, maka Hutama Karya memiliki portofolio jalan tol dengan panjang total 578,65 kilometer.

“Kami optimistis dengan penyelesaian dua ruas tol ini, karena pembebasan lahan juga progresif dan tidak ada kendala berarti,” tambah  Iwan.

Sementara itu Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti, progres fisik Tol Binjai-Pangkalan Brandan hingga saat ini mencapai 45,8 persen dengan pembebasan lahan 31,6 persen.

“Ruas tol ini dirancang sepanjang 58 kilometer dan merupakan bagian dari proyek Tol Binjai-Langsa,” kata Aji.

Untuk Sigli-Banda Aceh saat ini menunjukkan progres signifikan, baik konstruksi fisik maupun pengadaan lahan dengan pencapaian masing-masing 76,3 persen dan 97,1 persen. Aji menambahkan, untuk membangun seluruh ruas JTTS ini seluruh material berasal dari dalam negeri.

“Material utama  adalah tanah agregat. Ada yang diambil dari Lampung, dan wilayah lainnya. Sedangkan untuk bahan pabrikan, hampir keseluruhannya adalah lokal 100 persen,” jelas Aji. (*/fs)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *