oleh

Puasa Menjadi Perisai dan Pengendali Hawa Nafsu

RASULULLAH SAW bersabda: “Wahai sekalian anak muda, barangsiapa di antara kalian mampu menikah, maka hendaklah dia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih tangguh memelihara kemaluan. Dan barang siapa tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena berpuasa bisa menjadi perisai baginya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Pada hadist lain, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa pada suatu hari (dalam berjihad) di jalan Allah melainkan dengannya Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka, sejauh perjalanan tujuh puluh tahun,” (HR Bukhari dan Muslim)

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa pada suatu hari (dalam berjihad) di jalan Allah, maka Allah akan menjadikan antara dirinya dengan api neraka satu parit sejauh jarak antara langit dan bumi,” (HR At Tharmizi).

Saudaraku….

Rasulullah SAW telah memerintahkan puasa kepada orang bernafsu birahi tinggi. Sementara orang tersebut belum mampu menikah karena merasa tidak mampu segalanya. Untuk menghindari perbuatan maksiat dan zina, maka orang tersebut diperintahkan untuk menunaikan puasa. Selain mendapat pahala dari ibadah puasa, maka seseorang dapat mengendalikan hawa nafsunya.

Maka, puasa dapat menjadi perisai atau benteng yang kuat guna menghindari dari kemaksiatan. Barangsiapa yang mampu berpuasa dengan keimanan dan keikhlasan, maka Allah akan membentengi dirinya dari api neraka. Inilah beberapa hikmah ibadah puasa.

Semoga kita sebagai hamba Allah dapat mengamalkannya dengan sempurna… Aamiin Ya Robb. [syamsir]

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *