oleh

Renovasi Rumah Warga di Lingkungan Kumuh, Wali Kota Jaktim Apresiasi Baznas

POSKOTA.CO – Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar menyatakan apresiasinya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang telah merenovasi 42 rumah di kawasan Kampung Melayu Jakarta Timur melalui program bedah kawasan.

Dia menerangkan, program tersebut merupakan program Baznas Bazis DKI Jakarta yang menurutnya bagian dari bentuk kehadiran pemerintah menjawab keresahan warganya .

Ditemui di kantornya pada Kamis (28/05), Walikota Jakarta Timur M. Anwar menyatakan bahwa Program Bedah Kawasan di Kampung Melayu, Jakarta Timur tersebut telah berhasil mengubah kawasan yang awalnya kumuh menjadi kawasan yang lebih bersih dan tertata rapi.

Program bedah kawasan yang menyasar rumah-rumah di wilayah RT 10, 11, dan 13 RW 04 dan 05 itu juga meringankan beban warga, terutama ketika terjadi banjir. Karena, melalui program tersebut model bangunan dibuat dalam bentuk panggung.

“Kebetulan ada program Baznas Bazis DKI Jakarta, kita kolaborasikan dengan pihak lain, seperti dengan TNI Karya Bakti,” jelas Anwar dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (2/6).

Anwar menegaskan, warga yang paling merasakan dampak dari program bedah kawasan ini adalah mereka yang memiliki usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner. Seperti, penjual kue subuh di Pasar Senen.

“Orang banyak pesan kue di sana, mungkin kalo orang datang ke sana melihat kondisi wilayah seperti yang lalu gak akan mau pesan kue karena lingkungan yang kotor, berantakan, kumuh, MCKnya juga tercampur dan sebagainya. Nah sekarang kita bangun rumah tersebut menjadi lebih manusiawi,” kata Anwar.

Anwar menambahkan keberadaan rumah panggung yang dibangun Bazans juga bermanfaat untuk meminimalkan dampak dari banjir. Ia menjelaskan, ketika banjir datang, warga bisa menempati ruangan di lantai dua yang memang difungsikan sebagai tempat tinggal

“Rumah panggung ini solusi agar warga tidak kebanjiran karena ada di lantai atas, ketika air naik, mereka di atas. Dengan adanya rumah panggung ini bukan berarti tidak banjir, hanya secara finansial mereka tidak begitu dirugikan, semua perabotannya ada di atas,” ucap Anwar.

Lebih lanjut, Anwar berharap program bedah kawasan ini bisa dikembangkan di wilayah lain di Jakarta Timur dengan konsep kolaborasi.

“Rumah, tanggung jawabnya Baznas (Bazis DKI Jakarta) biayanya, lingkungan tanggung jawabnya UKPD yang ada di Jakarta Timur. SDA mengerjakan apa, Bina Marga mengerjakan apa, LH mengerjakan apa, Damkar mengerjakan apa. Jadi di situ semuanya ada,” tambahnya

Sementara itu Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta KH Lutfi Fathullah mengungkapkan program bedah kawasan Baznas Bazis DKI Jakarta menyesuaikan dengan kawasan program itu dilaksanakan.

“Lingkungan yang rawan banjir kita sesuaikan dengan rawan banjir, lingkungan yang rawan kebakaran disesuaikan dengan kondisi rawan kebakaran. Di Kampung Melayu karena rawan banjir ya kita sesuaikan dengan konsep bagaimana meminimalisir dampak banjir,” kata Kyai Lutfi.

Untuk itu, lanjut Kyai Lutfi, bentuk rumah dalam program bedah kawasan di Kampung Melayu dibangun tiga lantai. Lantai satu untuk ruang interaksi sosial dan lantai dua dan tiga untuk tempat tinggal. tandasnya. (ale/bw)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *