oleh

Genap Setahun Melawan Covid-19, Peran RT/RW Jangan Diabaikan

GENAP setahun bangsa Indonesia melawan penyebaran Covid-19, peran tenaga kesehatan dan relawan cukup besar untuk membebaskan rakyat Indonesia dari serbuan penyakit mematikan itu. Banyak upaya yang sudah dilakukan, antara lain pembentukan satgas [satuan tugas] tingkat nasional hingga ke tingkat paling bawah RT/RW, termasuk keberadaan RW Siaga dan sebagainya.

Banyak dana yang terkuras habis untuk penyelamatan gempuran penyakit tersebut. Bukan itu saja, ribuan jiwa warga dan tenaga medis terenggut oleh virus asal luar negeri itu. Pertumbuhan ekonomi porak-poranda dan juga berbagai bidang aspek kehidupan terkena imbas Covid.

Alhamdulillah, bangsa Indonesia mampu bertahan sampai detik ini. Tidak lain hal itu didasari adanya iktikad dan niat yang ikhlas dan kuat bangsa Indonesia yang memiliki nilai keimanan. Tanpa kebersamaan dan kegotong-royongan, kemungkinan serbuan Covid-19 ini tentu akan membumihanguskan setiap sendi kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Ke depan, dengan semangat dan pengalaman kerja setahun ini, bangsa Indonesia dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

Menoleh setahun belakangan, partisipasi aktif semua pihak tidak dapat dipungkiri, tanpa kecuali. Termasuk peran aktif pengurus RT/RW hendaknya jangan sampai terabaikan. Karena andil mereka cukup besar dan boleh dikata menempati posisi terdepan mengurusi warga. Misal yang paling tahu warganya yang positif terpapar covid, ya RT/RW, penyaluran bantuan sosial, siapa saja yang vaksin atau belum dan sebagainya, ya RT/RW. Hanya saja peran RT/RW, kader PKK, Posyandu, Posbindu yang berada di garis pertempuran melawan Covid-19, terkesan kalah pamor dengan tenaga kesehatan atau relawan lainnya.

Setahun ini, eksistensi RT/RW dan seluruh mitra nya dalam penanganan Covid-19, rasa-rasanya lebih banyak ketiban pekerjaan dari pimpinan atas. Termasuk melaksanakan instruksi, sosialisasi atau anjuran agar warga di lingkungannya disiplin melaksanakan protokol kesehatan [Prokes], mendata dan mengawasi keluarga terkena covid, mengkordinir bantuan warga terhadap keluarga isolasi mandiri [isoman], program Kampung Tangguh, RW Siaga, koordinasi dengan Puskesmas, Dinas Kesehatan, kelurahan dan kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas.

Dukungan terhadap tugas RT/RW atau kepala lingkungan, kemungkinan masih kurang. Padahal RT/RW membutuhkan dana operasional, namun selama setahun belakangan ini kurang mendapat perhatian, apalagi sebagian RT/RW di beberapa wilayah tidak memperoleh honor atau stimulan kerja.

Karena itu, peran RT/RW hendaknya jangan terlupakan dalam penanganan Covid-19, sebab mereka berjuang semata-mata untuk kepentingan warga, meski harus mengeluarkan dari kocek sendiri. Mereka juga tahu bahwa penanganan penyakit Covid telah menggunakan anggaran negara yang cukup besar.

Kita harus sepakat, penanganan Covid-19 tidak dapat dilakukan secara sepihak, tapi harus bersama-sama. Mengurusi Covid-19 peran RT/RW juga terdapat di dalamnya. Karena itu, apresiasi pemerintah juga harus sampai ke jajaran RT/RW. [syamsir/pensiunan wartawan]

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *