POSKOTA.CO – Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bahwa pelajar yang mengikuti demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja adalah bagus, disorot pimpinan Banteng Muda Indonesia (BMI) Cabang Kabupaten Bogor.
Gubernur DKI mengatakan, guru bisa mengarahkan dengan memberikan tugas untuk mengkaji UU Cipta Kerja, jika aktivitas kegiatan belajar mengajar sekolah sudah mulai.
“Gurunya bisa kasih tugas kok. Kaji ini soal UU Cipta Kerja di mana letak yang menurut anda harus diperbaiki, di mana letak menurut anda yang tidak disetujui,” ujar Anies di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2020).
Pada pernyataan ini, masih bisa diterima BMI. Namun jika pelajar diikutkan dalam demonstrasi tanpa tau apa yang di demo seraya mengatakan bagus, merupakan hal yang kontradiksi.
Andriansyah, sekretaris BMI Cabang Kabupaten Bogor mengatakan, anak anak ini adalah pelajar yang juga generasi muda. Mereka yang merupakan aset bangsa ini, harus diberi ilmu yang positif dan membangun.
“Saya sepakat pelajar ini mendapat ilmu yang baik. Namun jika keterlibatan mereka dalam demonstrasi yang mereka sendiri tidak paham apa yang disuarakan tapi dibilang bagus oleh seorang kepala daerah, ini aneh bagi saya. Kita jangan lelah untuk terus membina agar generasi Indonesia ke depannya membentuk positioning Indonesia di masa depan dan mendorong percepatan inovasi yang positif,” kata Andriansyah.
Andriansyah menegaskan, pelajar harus dinbina terus menerus dengan jiwa nasionalisme, agar merasa cinta dan bangga dengan bangsa dan negaranya.
Karena dengan jiwa nasionalisme yang kuat, maka mereka akan merasa terusik, jika ada sesama anak bangsa ada yang mau merusak persatuan atau meremehkan atau bahkan menghina sesama warga bangsanya.
“Sebagai generasi muda, mereka harus solid dan saling mengingatkan. Inilah jiwa nasionalisme yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia,” ujarnya. (yopi/sir)
Komentar