oleh

Bappeda Rakor Percepatan Pembangunan Infrastruktur untuk Trem

POSKOTA. CO – Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Hanafi mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pengembangan Wilayah Provinsi Jawa Barat secara virtual di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor. Rakor tersebut dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Pembangunan sarana transportasi di Kota Bogor menjadi satu dari lima pokok pembahasan, empat lainnya adalah pengembangan kawasan Cirebon, Patimban dan Kertajati, pengembangan Jawa Barat bagian selatan, pengembangan kawasan perkotaan cekungan Bandung dan pengembangan wilayah Bogor, Depok, Puncak, Cianjur (BODEKPUNJUR).

Usia mengikuti rakor, Kepala Bappeda Kota Bogor, Hanafi Rabu(17/2/21) menuturkan, pembahasan yang dipaparkan adalah kegiatan infrastruktur yang dibutuhkan wilayah BODEKPUNJUR, terutama Jawa Barat secara umum.

Di Kota Bogor kata dia, ada beberapa kegiatan infrastruktur yang menjadi skala prioritas nasional yang dibutuhkan untuk mendukung transportasi dan sebagainya di Kota Bogor.

Tahun 2019 Kota Bogor mengajukan beberapa kegiatan infrastruktur, diantaranya penataan Jalan Otto Iskandardinata (Otista) dan kawasan Suryakencana yang rencananya akan dibangun park and ride, taman, underpass bagi pejalan kaki antara plaza Bogor ke Kebun Raya Bogor.

Selanjutnya, Flyover MA Salmun, penataan stasiun dan yang lainnya. Salah satu program skala prioritas nasional yang sudah terealisasi di Kota Bogor adalah Flyover Martadinata.

“Ada yang belum terealisasi dan sekarang ditindaklanjuti secara teknis dan dikoordinir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Beberapa kebutuhan infrastruktur kabupaten/kota yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan menjadi skala prioritas nasional,” kata Hanafi.

Hanafi melanjutkan, beberapa titik di Kota Bogor yang perlu diintervensi skema pembiayaan pusat, diantaranya rencana pembangunan underpass pintu kereta Kebon Pedes, penataan GOR Pajajaran, dimana Kota Bogor berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda).

Selain itu juga untuk keperluan liga dan sebagainya serta proyek Trem. “Kita akan berupaya meminta bantuan ke pemerintah pusat dalam hal ini melalui kementerian terkait. Artinya beberapa kegiatan infrastruktur yang tidak bisa kita biayai berarti kita menggunakan skema pembiayaan dari pemerintah pusat,” katanya.

Di akhir, Menko Luhut dalam arahannya menyampaikan rakor akan dilanjutkan bulan depan untuk keperluan evaluasi, sehingga di pertemuan berikutnya sudah ada rencana aksi. (yopi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *