POSKOTA.CO-Aliansi Muda Peduli Nusantara (AMPN) menggelar aksi damai dan simpatik serta atraksi seni budaya Silat Betawi di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat. Kegiatan tersebut dilakukan guna mendukung TNI dan Polri dalam mengawal stabilitas negara.
“Adanya kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa dalam jumlah sangat besar yang tidak mematuhi protokol kesehatan tentunya sangat riskan serta berpotensi menjadi tempat penularan Covid -19,” kata Adian usai berorasi dalam aksi damai dan simpatik yang diikuti oleh ratusan anak-anak muda dan berbagai elemen masyarakat yang bergabung kedalam Aliansi Muda Peduli Nusantara (AMPN) di depan gedung Indosat, Taman Silang Monas, Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Menurut Adian, sebagai generasi muda tentu harus mempunyai kepedulian terhadap bangsa ini, harus jeli melihat dan tahu apa yang harus dilakukan kedepan. Sebab tanpa persatuan dan kesatuan, tidak mungkin negeri ini dapat berdiri tegak dan kokoh.
Kejadian semacam itu dikhawatirkan dapat membuat wibawa pemerintah menjadi tidak berarti, padahal wabah semakin menjadi. Sementara berbagai pendekatan telah dilakukan, namun respon yang didapat justru tidak memberikan solusi yang baik bagi kemaslahatan umat.
Untuk itulah, massa yang tergabung dalam Aliansi Muda Peduli Nusantara (AMPN) dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 (3M) melakukan aksi damai guna mendukung pemerintah dan aparatnya dalam menegakkan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
AMPN juga menyatakan dukungannya kepada aparat TNI-Polri dalam mengawal keselamatan dan keamanan bangsa. Mendesak aparat untuk segera mengadili tokoh-tokoh yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara.
“Yang utamanya adalah kita mendukung langkah-langkah pemerintah. Yang kedua, adalah mendukung TNI-Polisi. Mereka menegakkan tugasnya sebenarnya. Kita hanya menyampaikan himbauan dan kita hanya mendukung. Memang menjadi tugasnya TNI dan polisi untuk mengamankan, menjaga bangsa ini dari pihak-pihak yang memprovokasi, apapun bentuknya ,” ujar Adian.
Disela-sela aksi sejumlah peserta aksi menyerahkan beberapa kuntum bunga mawar kepada aparat Polri yang bertugas. Selain itu tiga orang pesilat berpakaian khas Betawi menggelar atraksi kesenian Betawi, palang pintu yang diisi dengan pantun-pantun petuah dan ajakan kepada masyarakat untuk selalu menjaga perdamaian dibumi nusantara ini.
Dalam pantun-pantun yang disampaikan, pimpinan seni budaya palang pintu, Ustad Lutfi menegaskan bahwa masyarakat Betawi tidak ingin ada pihak-pihak yang berniat mengganggu ketentraman hidup warga Jakarta. Masyarakat Betawi juga mendukung aparat TNI dan Polri dalam menjaga kemanan dan melakukan penegakkan hukum.
“Ini namenye budaya palang pintu, kite mendukung aksi damai seperti ini .Kita cinta NKRI. Untuk damai NKRI, selaku orang Betawi ibarat kate, kalau bukan karena mentari, ga bakalan kembang berseri. Kalau bukan kite semua cinte ama NKRI, ga bakalan kite dateng kemari,” ujar Ustad Lutfi didalam pantunnya.
Sebagai seorang seniman yang juga bagian dari tokoh masyarakat Betawi, Ustad Lutfi mengingatkan agar sesama anak bangsa untuk saling menghargai dan menghormati.
”Ade buaye, ade muare. Ade buaye, kite kudu ati-ati. Disetiap daerah punya budaye, disinilah kita saling menghormati,” pesan Ustad Lutfi diakhir pertunjukannya. (*/fs)
Komentar