POSKOTA.CO – Pesan terakhir almarhum Yodi Prabowo editor Metro TV pada kedua kekasihnya Suci dan seorang lagi berinisial Ln, “Kalau saya sudah tidak ada, kalian bagaimana.”
Beberapa hari sebelum mayatnya ditemukan di pinggir Jalan Tol Ulujami, Jakarta Selatan, Yodi membeli sebuah pisau di sebuah toko khusus penjual alat alat dapur.Dari berbegai keterangan saksi dan bukti di lapangan, polisi menyimpulkan Yodi bunuh diri.
Yodi juga diketahui punya hubungan diluar kebiasaan dengan seseorang. “Ini tidak perlu saya jelaskan,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7).
Beberapa hari sebelum tewas akibat bunuh diri, Yodi sempat berobat ke dokter penyakit kulit dan kelamin di RSCM. Yodi diduga konsultasi dengan dokter terkait penyakit HIV. Namun hasilnya negatif.
Ini terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan tim khusus Polda Metro Jaya dari transaksi perbankan atas nama Yodi Prabowo. Uang yang dikeluarkan Yodi diketahui untuk membayar dokter.
Rencananya, tahun 2021 Yodi akan melangsungkan pernikahan dengan kekasih pilihannya, yakni Suci. Sebelumnya Suci sudah mengetahui kalau Yodi punya teman wanita lain yang membuat Suci sering mempertanyakan masalah ini kepada Yodi.
Karena terus didesak akhirnya Yodi mengambil keputusan memilih Suci sebagai pasangan hidupnya. Suci sendiri dalam kesaksiannya kepada penyidik mengatakan, sebelum ditemukan tewas Yodi sering memperlihatkan gelagat mencurigakan.
Namun Suci tidak menyangkan kalau Yodi akan mengakhiri hidupnya secara tragis. Meski sebelumnya Yodi pernah mengeluarkan kata kata, kalau dirinya sudah tidak ada, bagaimana.
Menurut Kombes Tubagus Ade Hidayat, korban Yodi dari hasil analisa penyidik sengaja mengambil lokasi terpencil untuk mengakhiri hidupnya agar orang tidak curiga kalau dia tewas karena bunuh diri. Lokasi bunuh diri diketahui sebagai rute yang setiap hari dilaluinya dari rumah ke kantor.
Dugaan lain Yodi nekat bunuh diri selain depresi karena penyakitnya dan masalah percintaan juga diketahui bahwa Yodi mengkonsumsi obat terlarang. Hasil pemeriksaan darah diketahui, Yodi sebelum ditemukan tewas mengkonsumsi narkoba.
Akibat pengaruh obat terlarang itu menimbulkan alusinasi yang mendorong niat Yodi lebih tinggi untuk melakukan aksi bunuh diri. Polisi tidak menemukan bukti dan keterangan saksi, kalau kematian Yodi akibat pembunuhan.
Hasil pemeriksaan medis RS Polri diketahui, Yodi menusuk dadanya sebanyak empat kali. Karena belum juga mati, akhirnya Yodi diduga menggorok lehernya sehingga dia tewas secara mengenaskan.
Seperti diketahui, mayat Yodi ditemukan di daerah Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7). Polisi menemukan luka tusuk pada bagian dada dan leher pada jenazah Yodi Prabowo.
Sebelumnya Yodi diduga korban pembuhan sehinga Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana membentuk tim khusus dipimpin Dirkrimum Kombes Tubagus Ade Hidayat. Selama dua pekan terakhir, polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak tiga untuk mendapatkan petunjuk.
Polisi juga turut serta mengerahkan bantuan anjing pelacak (K-9) guna melacak jejak kematian Yodi Prabowo. Puluhan saksi dimintai keterangan, tidak ditemukan hasil yang mengarah kalau Yodi tewas karena dibunuh. “Kesimpulan kita, Yodi bunuh diri,” tegas Kombes Tubagus Ade.(omi)
Komentar