oleh

Jambret Ancam Pesepeda, “Waspadalah!”

POSKOTA.CO – Satu bulan terakhir lebih dari lima pesepeda dijambret durjana. Barang bawaan–umumnya tas isi uang, hand phone dan barang berharga lainnya–diambil paksa dibawa kabur.

Namanya juga pemaksaan pasti disertai ‘kekerasan’. Karena korban pada posisi tak siap sering jatuh. Ia ditinggalkan begitu saja hingga ditolong orang, sementara biadab keburu raib kabur entah ke mana.

Ini kejahatan konvensional. Pola lama dimunculkan kembali para pelaku karena menanggap goweser mangsa paling empuk. Korban dikategorikan orang berduit, sehingga diyakini piranti pada tasnya pasti bernilai tinggi.

Asumsi itu tak bisa disalahkan. Sepeda memang lagi booming di kalangan berduit sehingga diincar. Harga sepeda yang mencapai puluhan–bahkan ada yang ratusan juta–menggambarkan pemiliknya berkantong tebal.

Oleh sebab itu mestinya aparat keamanan memberi prioritas buat aktifitas gowes. Tingkatkan penjagaan dan sering-seringlah berpatroli di lokasi pesepeda nge-loop.

Menjaga aman memang tak sepenuhnya tugas aparat. Semua juga berkewajiban membantu dengan cara meminimalisir agar kejahatan tak terjadi. Tak usah membawa tas, apalagi menelepon. Fokus saja gowes agar tak mengundang aksi penjahat.

Ingat kejahatan ada karena adanya kesempatan. Jadi–pinjam istilah bang napi yang dulu selalu nongol di stasiun televisi swasta seminggu sekali,–waspadalah,… Waspadalah !!(egu mantan wartawan Jayakarta)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *