oleh

Bukan dengan Matematika Berkahnya Toko ‘Karomah’, Ternyata dari Ini

POSKOTA.CO – Tradisi belanja kebutuhan apa pun menjelang Hari Raya Idul Fitri hampir 80 persen masyarakat di Kabupaten Cirebon Timur Jawa Barat tertuju kepada nama salah satu toko yang bernama ‘Karomah’ di Jalan KH Wahid Hasyim No 14 Cipejeuh Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Selain harganya lebih murah dan berkualitas, syariat Islam yang dijalankan pemiliknya disinyalir membuat toko ini menjadi selalu ramai dan menjadi tempat favorit berbelanja kebutuhan jelang hari raya.

Hal ini pun membuat menarik perhatian awak media POSKOTA.co untuk mengungkap rahasia suksesnya Toko ‘Karomah’ yang setiap hari ramai dengan pengunjungnya.

Saat ditemui. kedua pasangan suami istri (pasutri) pemilik Toko ‘Karomah’, H Musofa dan Hj Fatona menyambut ramah dan sumringah awak media POSKOTA.co, di tengah aktivitas kesibukan di tokonya, Selasa (12/5/2020).

Dikatakan H Musofa, kesuksesannya mengelola ‘Karomah’ semua karena dirinya mengikuti apa yang dianjurkan agama, dan tidak mengikuti aturan dagang pada lazimnya.

“Keberkahan Toko ‘Karomah’ tentunya semata karena mukjizat Allah Swt, karena kami barengi dengan niat ibadah, kalau secara nalar dan mengikuti hawa nafsu matematikanya pedagang, tentunya toko ini tak seberkah ini,” ujarnya dengan santun.

Pemilik Toko ‘Karomah’, H Musofa dan Hj Fatona

Masih menurut Musofa, sebenarnya toko kami ini kan kelebihan karyawan, tapi karyawan yang sekarang berjumlah hampir 60 orang itu kebanyakan janda muda yang ditinggal mati suaminya yang menanggung anak yatim, dan beberapa lagi ada juga anak yatim yang kini sudah semakin besar masih bekerja di sini dan yang ekonomininya saya rasa benar-benar perlu dibantu.

“Di situlah keberkahan ‘Karomah’ kami rasakan sampai saat ini, karena kami tidak fokus mencari keuntungan dunia saja, tapi ingin hidup kami bisa membawa berkah dan bermanfaat bagi orang banyak,” timpa Hj Fatona kepada POSKOTA.co.

Dan kami pun, sambung Hj Fatona, dalam menerima karyawan tidak melihat ijazahnya apa, lulusan apa, tapi yang kami terima menjadi karyawan di sini yang benar-benar keadaan ekonominya perlu dibantu, dan tentunya orang itu benar-benar mau kerja ulet dan jujur.

Hj Fatona pun menunjuk salah satu karyawannya seorang ibu setengah baya yang mempunyai tiga anak yatim yang masih kecil dan sudah lama bekerja di tokonya, juga memungut anak dari seorang janda ditinggal mati suaminya karena demam berdarah yang dirawatnya dari usia 3 bulan sampai remaja, dan sekarang sedang mondok di sebuah pesantren daerah Madura.

Suasana Toko ‘Karomah’ jelang Hari Raya Idul Fitri.

Fatona mengatakan, kesuksesannya tak luput dari bantuan warga setempat khususnya warga Desa Pradenan baik dari penjaga keamanan toko maupun lainnya.

“Saya bicara ini bukan saya sombong atau apa yah, tapi saya ingin menunjukkan kalau apa yang Allah janjikan itu benar-benar saya rasakan kalau syariat Islam itu kita jalankan,” imbuhnya.

“Biasanya mendekati lebaran seperti ini pasokan belanjaan saya tambah dengan meningkatnya pengunjung toko, namun berhubung katanya sekarang banyak perantau yang tidak pulang, karena adanya anjuran tidak boleh mudik alasan Corona, ya seperti ini ramainya tapi belum seberapa kalau dibandingkan dengan tahun-tahun biasanya,” pungkas Hj Fatona.

Selain menyediakan kebutuhan primer Toko ‘Karomah’ pun banyak menyediakan kebutuhan skunder seperti pakaian, tas, sepatu yang menjadi tempat favorit menjelang Hari Raya Idul Fitri. (wahy)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *