oleh

PWOIN Jepara Kembali Dicatut Oknum Wartawan Abal-Abal

POSKOTA.CO – Nama organisasi PWOIN (Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara) semakin moncer bahkan jadi rebutan bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Gilanya lagi, untuk ngamen di kantor instansi Jepara, kok bisa?

Ketua PWOIN Jepara Toufiqurahman

Sebab organisasi wartawan online yang berdiri sejak 2018 itu ternyata banyak digandrungi oknum wartawan gadungan alias wartawan odong-odong seprofesi abal-abal.

Mirisnya lagi, sejumlah oknum wartawan di Jepara justru turut sukses menodai dan mencemari nama PWOIN, sebab viralnya berawal dari oknum wartawan AG nekat dan konyol memberi angin surga kepada temannya sendiri yang baru gandrung masuk profesi wartawan beberapa bulan justru jadi mangsanya. Tidak hanya itu, AG juga memalsu dokumen pemerintah Jepara, serta memalsu tanda tangan Hartaya pejabat PUPR Jepara.

Ada lagi yang baru nekat dan gila, setelah laki-laki kelahiran Lumajang itu melakukan tindak pidana bahkan mencemari dan merusak nama PWOIN, kini ada lagi yang gila bin konyol bahkan viral di media sosial.

Adalah Isk oknum wartawan odong-odong dengan bermodal muka tembok mengaku-ngaku sebagai koordinator PWOIN, dengan berbekal embel-embel PWOIN. Pria yang beralamat dekat jembatan Kanal Jepara itu, bertemu Kepala Rutan Kelas IIB Jepara pada Sabtu (20/2/2021). Berbekal mengaku-ngaku dari PWOIN, perajin furnitur itu sukses bertemu sekaligus audensi dengan Kepala Rutan Jepara dengan didampingi SP teman karibnya, yang sama-sama sukses keluar masuk instansi pemerintah Jepara dengan mulus tanpa hambatan.

Ketua PWOIN Jepara Toufiqurahman saat dikonfirmasi, merasa prihatin dan tergolong konyol terhadap oknum Isk yang semakin nekat tak punya malu.

“Iya betul Isk bukan 100 persen dari PWOIN Jepara, sebab dia tidak pernah punya KTA PWOIN, bahkan mirisnya dia mengaku-ngaku sebagai anggota PWOIN koordinator lapangan. Pengakuan itu dikabarkan kepada Kepala Rutan Jepara Triadi RD,” ungkap Ketua Tim PWOIN Jepara.

Toufiq menyayangkan sikap konyol Isk yang ngawur. Jika ini dibiarkan, maka mereka melakukan pelanggaran hukum. Apalagi menyambangi dinas-dinas hanyalah untuk ‘ngamen.

“Oknum-oknum itu sedang saya awasi gerak-geriknya. Jelas ini sebuah pelanggaran berat, mencatut nama organisasi demi keuntungan pribadi,” celoteh pria kelahiran Pamekasan ini.

Toufiq menambahkan, Tim PWO dibentuk untuk menertibkan awak media yang bekerja tidak sesuai UU No 40 Tahun 1999 dan kode etik serta kaidah jurnalistik agar isi berita aktual, faktual, objektif, berimbang dan tidak mengandung unsur SARA.

Sementara Kepala Rumah Tahanan Jepara via chattingan, mengatakan, benar ada yang berinisial Isk dan temannya SP berkunjung ke kantor Rutan Jepara, dengan alasan audensi.

“Ya ngakunya sebagai wartawan PWOIN, ya saya terima dengan baik. Jika di kemudian hari, ternyata mereka bukan wartawan,” ujar Karutan Jepara via chating medsosnya. (pwo)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *