oleh

Tiada Hari Tanpa Dakwah

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Ya ikhwan…
Kita telah memilih jalan hidup sebagai da’i dan Allah Insya Allah merestui, jadilah kita sebagai pendakwah yang diberi gelar kehormatan oleh masyarakat sebagai ustad atau Kiai.

Alangkah mulianya seorang da’i, Allah yang mengangkat derajatnya pada posisi tertentu bisa menjadi waratsatul anbiya’.

Orang-orang di sekitarnya menaruh rasa hormat tingkat tinggi padanya biiznillah, karena ilmu yang diajarkan, lisan yang dipelihara, akhlak yang dijaga, dan keikhlasan yang hebat dalam berjihad fi sabilillah.

Da’i itu orang yang kokoh kepribadian, dipuji tidak terbang dan bila dicaci tidak tumbang.

Da’i sejati akan terus berdakwah, di kala senang dan susah, di kala ada dan tiada, di kala lapang maupun sempit, di kala bebas maupun lagi di penjara dan di kala sehat maupun lagi sakit. Semua perbuatannya selalu jadi contoh.

Da’i sejati siap bersama siapa saja di kala orang taat kepada Allah dan Rasul dan siap juga berseberangan dengan siapapun jika bertentangan dengan Allah dan Rasul apapun resiko yang dihadapinya.

Da’i sejati tidak tergoda dengan pangkat dan uang serta kepentingan yang sempit, dia menjadi pelita di lingkungan dimana ia berada.

Teruslah berjuang para mujahid Islam, Allah menanti
Kepulanganmu, menunggumu Insya Allah, jika kau telah menunaikan tugasmu dan kewajibanmu dengan baik.

Tetap semangat, teruslah berjuang, La takhaf wala tahzan, innallaha maana.

Wassalam
Jumat, 19 Februari 2021

Abdul Mun’im.

* Ketua Majelis Dakwah dan Komunikasi PB Al Washliyah.

* Pokja Dakwah Luar Negeri MUI Pusat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *