oleh

Dispora Kota Bogor Gelar Juggling & Tendangan Penalti Akhir Bulan Ini

POSKOTA. CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan menggelar Festival Juggling & Tendangan Penalti pada akhir Maret 2021 ini.

Festival dalam bentuk kompetisi di masa pandemi ini bertujuan untuk menggairahkan kembali olahraga sepak bola di Kota Bogor.

Kepala Dispora Kota Bogor, Herry Karnadi mengutarakan, di masa pandemi ini, semua kegiatan olahraga ikut dibatasi, termasuk sepak bola. Untuk itu, Festival Juggling dan Tendangan Penalti ini tanpa dilakukan secara full team dan menghindari kontak fisik langsung.

“Kita membuat turnamen yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Yang sudah di rancang itu adalah juggling dan tendangan penalti. Kenapa itu yang dilaksanakan? Karena itu tidak perlu banyak (orang), tidak akan terjadi benturan fisik,” ujarnya.

Turnamen yang rencananya dilangsungkan di dua tempat ini diyakininya, tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Durasi turnamen juga dibuat lebih singkat hingga tak memakan waktu yang lama.

“Kompetisi rencananya juga dilakukan di akhir pekan, jadi tidak mengganggu waktu sekolah mereka,” katanya.

Kegiatan ini, kata dia, sebagai pengganti Piala Wali Kota yang tak bisa terlaksana di tahun ini akibat pandemi. Dimana, pesertanya berasal dari kalangan pelajar setingkat SD, SMP hingga SMA.

“Kalau tendangan penalti hanya SMP dan SMA. Dan kompetisi juggling ada yang dari tingkat SD. Tendangan penalti diselenggarakan di GOR Pajajaran dan juggling di Mal Boxies,” sambung Herry.

Herry menyebutkan, jumlah pesertanya ada 32 tim yang mewakili tiap sekolah. Dimana untuk juara satu hingga ketiga akan diberikan hadiah berupa uang tunai dan Piala Wali Kota kepada setiap kategori.

Untuk kompetisi juggling, penilaiannya nanti satu orang diberi waktu untuk melakukan juggling bola berdurasi tiga menit. Dalam tiga menit itu, hanya diperbolehkan bola jatuh maksimal sebanyak tiga kali.

“Yang paling sedikit dia jatuh itu yang masuk dalam tahap berikutnya. Kalau yang lebih 3 kali jatuh selesai, gugur. Jadi hanya dilihat dari durasinya saja. Kalau tendangan penalti, ya seperti biasa mencari poin tendangan masuk ke gawang,” ujarnya. (yopi/sir)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *