oleh

Siswa STIP Mati Ditangan Seniornya

Ilustrasi
Ilustrasi

POSKOTA.CO- Masih ingat tewasnya praja karena tewas dianiaya oleh seniornya di STPDN beberepa tahun lalu. Kini, kasus semacam itu terulang menimpa Dimas Dikita Handoko siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ini tewas ditangan seniornya.

“ Delapan orang senior kita periksa,” kata Kapolrestro Jakarta Utara Kombes Muhamad Iqbal, Sabtu(26/4).
Iqbal mengatakan, enam siswa lainnya menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit lantaran menderita luika-luka.

Korban tewas dengan luka lebam di wajah dan tubuhnya. “ Kita masih mendalami kasus ini,” ujar mantan Kepala Sekolah Polisi Negara(SPN) Lido ini.

Raidah ibu angkat korban mengaku, korban yang duduk di semester 3 ini selalu datang ke rumahnya dengan luka-luka memar. Ketika ditanya korban menmgaku dianiaya oleh seniornya.

“Kalau pas pulang dari kampus perut dan tangannya sering memar, lalu saya tanyakan kenapa. Dia berasalan akibat dipukul seniornya,” kata Raidah. Namun, korban tidak berani melawan kepada seniornya itu lantaran hal itu sudah biasa.

Sebelumnya, aksi bullyng atau peloncoan terjadi di kampus STIP, pada Jumat( 25/4).Akibatnya, Dimas Dikita Handoko tewas ditangan para seniornya. Sedangkan, nyawa enam siswa lainnya bisa terselamatkan karena keburu dibawa ke rumah sakit.(sapuji)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *