oleh

Rabo Nyunda Baik, Tapi Merepotkan Ortu

lukis aPOSKOTA.CO – Program Rebo Nyunda atau mengenakan pakaian sunda dan berbahasa sunda setiap hari Rabu memang sangat baik yang digulirkan Wali Kota Bogor. Namun tidak demikian dengan penerapan pada sekolah-sekolah dasar di Bogor.

Semisal di SDN Kayu Manis, Kota Bogor. Penerapan berpakaian adat Sunda terhadap guru atau PNS. Juga diterapkan pada peserta didik. Akibatnya banyak peserta didiki ingin berpakaian adat Sunda.

‘Sekolah hanya menghimbau. Belum ada surat dari Diknas Kota Bogor,’ kata Amri yang bukan nama aslinya dari salah satu di SDN Kayu Manis, Kota Bogor.

Akibatnya satu peersrta didik pakai, yang lain ikut memakai. Namun malang bagi yang tidak berunag. “Orangtua mereka samapai cari pinjaman mas untuk mengikuti gaya anak yang lain, “ujar mariam, salah seorang orangtua murid.

Saat ini pakaian Sunda di Kota Bogor melonjak naik. Dari harga 150 ribu naik mnjadi 200 ribu samapai 300 Ribuan. Di pasar Anyar Bogor, banyak orangtua peserta didik yang memburu pakaian adat, walau ada secara diam-diam guru yang juga turut menjualnya di luar sekolah.

Launching akan dilakukan bersamaan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kota Bogor di Cisarua Bogor, “ ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor Shahlan Rasyidi Minggu 3 November silam menyebutkan, setelah di Launching nanti semua pejabat dan Karyawan Pemerintah Kota Bogor diharuskan mengenakan pakaian sunda dan berbahasa setiap hari Rabu.

“ Kita juga berharap kegiatan atau acara – acara pemkot yang diadakan pada hari Rabu menggunakan bahasa sunda, “ kata dia. Shahlan menjelaskan, program Rebo Nyunda dimaksudkan untuk mengajak masyarakat akan pentingnya memelihara dan mengangkat kembali kearifan lokal yaitu sunda karena Kota Bogor berada di wilayah tatar sunda. Namun Shahlan mengingatkan, dalam Rebo Nyunda tidak hanya sekedar menggunakan pakaian dan bahasa Sunda saja, tapi yang terpenting penyampaian ajaran-ajaran dan nilai budaya didalamnya.

Lebih lanjut Shahlan mengatakan, program Rebo Nyunda digagas oleh Budayawan dan Seniman Bogor. Program ini direspon postif oleh Pemerintah Kota Bogor. “Untuk saat ini Pak Wali telah membuat surat edaran kesetiap SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) terkait Rebo Nyunda dan akan ditindak lanjuti dengan Perwali (Peraturan Walikota) pada tahun depan, “ujarnya. (HAIS)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *