oleh

Tuhan Mengurus Segalanya (Bagian ke-1)

ch2POSKOTA.CO – Saya selalu merasa bahagia saat saya berada di Munich. Saya tidak tahu alasannya, tapi itu mungkin kota kediaman saya. Selain tempat kelahiran saya di Aulac, saya tak pernah tinggal di manapun sama lamanya seperti di Munich – nonstop. Mungkin karena itu adalah rumah kedua saya.

Selamat atas Center kalian yang indah! Tuhan telah memberkahi kalian sangat banyak, dan Tuhan sangat mengasihi kita, termasuk diri saya – seorang hamba yang sangat rendah. Tuhan telah memberkahi saya untuk mendapatkan kehormatan guna melayani kalian, anak-anak-Nya.

Tuhan telah memberkahi saya untuk selalu berada bersama dalam keharmonisan dan kedamaian; dan apa pun yang kita inginkan, kita butuhkan, Dia selalu berikan kepada kita, tanpa diminta.

Jadi, kita harus selalu berterima kasih kepada Tuhan dalam hati kita karena Dia begitu baik kepada kita, dan kita juga harus berdoa dengan tulus bagi orang-orang yang kurang beruntung dibandingkan dengan kita.

Mengingat Tuhan Adalah Tugas Kita

Setiap kali kita bermeditasi, kita berterima kasih kepada Tuhan terlebih dulu, kita berdoa bagi mereka yang kurang beruntung, dan kemudian kita mengingat Tuhan dengan segenap bakti dan perasaan senang. Itu adalah tugas kita – sangat simpel, sangat murni, dan sangat efektif. Maka, semua lainnya akan datang, bahkan tanpa kita minta.

Kalian telah mengalami seperti itu? (Hadirin: Ya.) Saya juga. Saya tak pernah minta Dia untuk memberi saya bakat melukis. Saya tak pernah minta Dia untuk memberi saya bakat merancang busana atau merancang perhiasan sehingga saya bisa mengurus diri sendiri secara finansial dan membantu orang lain juga.

Saya tak pernah minta apa pun, tapi semuanya datang begitu saja. Dan terkadang sangat cepat. Saya harus mengatur diri saya agar dapat menerima semua berkah itu tanpa menyia-nyiakan satu pun.

Harta Surgawi Ada Dalam Diri Kita

Apa kalian ada pertanyaan? Baik juga jika kalian tidak ada pertanyaan. Semakin banyak kita bermeditasi, semakin sedikit pertanyaan yang kita miliki. Bahkan beberapa pertanyaan menjadi tidak penting lagi.

Setelah kita bermeditasi, kita tahu bahwa tak ada yang begitu penting dan kita hanya merasa gembira dan bahagia. Saat kita gembira dan bahagia, tak ada sesuatu yang penting, sungguh; dan kita tidak terlalu banyak berpikir dengan benak kita.

Saat orang bahagia, bahkan di tingkat yang sangat duniawi – dua orang yang sedang jatuh cinta, antara seorang pria dan seorang wanita, kalian tetap merasa sangat gembira dan bahagia. Kalian tidak peduli di mana kalian tinggal, apa yang kalian makan, baju macam apa yang kalian pakai,
atau kenyamanan atau ketidaknyamanan yang kalian alami. Itu tidak menjadi masalah lagi.walhia

Sama halnya, kita bahkan menjadi lebih gembira dan lebih bahagia jika kita mabuk ilahi. Maka, kita tak punya pertanyaan lagi, kita tak peduli. Meski kita tidak tahu terlalu banyak teknologi di dunia, apa penemuan terbaru, siapa bintang film terbaru, dan apa bangunan terbaru di dunia, kita tetap tak terpengaruh oleh apa pun. Kita merasa bahagia begitu saja, hanya dengan kasih dari Tuhan.

Itulah tujuan hidup kita – untuk menemukan kasih ini, dan kemudian kita merasa puas. Kalian semua sudah tahu hal ini, jadi saya pikir saya tak perlu bicara terlalu banyak. Tanpa kasih dari Tuhan ini, kita sengsara.

Kita akan terus sengsara, terus menginginkan, mengambil, dan serakah. Kita menggunakan semua jenis narkoba, terkadang alkohol dan segala macam hal demi membuat diri kita bahagia. Tapi kemudian, kita akan semakin buruk, kita akan mendapatkan lebih banyak masalah karena kita tidak
memiliki kebahagiaan sejati.

Itu sebabnya kita harus bermeditasi pada Tuhan, dan jika kita tidak bisa, kekuatan guru selalu memberi kita seseorang – utusan, untuk menuntun kita, membantu kita untuk mengingat cara bermeditasi pada Tuhan dengan benar. Bermeditasi pada Tuhan; jika tidak, kalian akan bermeditasi pada uang, kalian akan bermeditasi pada teman perempuan atau teman laki-laki. Itu juga meditasi, tapi efeknya berbeda – efek buruk. (Gelak tawa)

Banyak orang bermeditasi pada berbagai hal. Pebisnis bermeditasi pada perusahaannya. Politisi bermeditasi pada reputasi dan kariernya. Dan si mata keranjang bermeditasi pada gadis cantik, dan hal-hal seperti itu. Jadi, itu konsentrasi yang berbeda. Kita semua sudah memiliki konsentrasi. Satu-satunya hal yang harus kita lakukan adalah mengubah sasaran konsentrasi kita. (bersambung)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *