oleh

NASIHAT IBU – tamat

ch5POSKOTA.CO – Maka, semua orang tentu saja berkata, “Berikan kepadaku, berikanlah nasihat itu kepadaku – beritahu aku, beritahu aku, beritahu aku.” “Ibuku memberitahuku sebelum aku datang ke sini bahwa aku harus pergi ke keluarga suamiku dan melakukan hal ini: tidur nyenyak, makan dengan baik, dan berdandan indah.” (Guru dan semua tertawa.)

Dia berkata, “Ya, aku lakukan persis seperti itu: makan dengan baik, tidur nyenyak, dan berdandan indah setiap hari. Itulah yang aku lakukan.” Mereka berkata, “Bagaimana? Apa maksudmu? Hanya dengan menikmati ini, kamu mengatur keluargamu dan semuanya berjalan baik? Jelaskanlah kepada kami. Apakah kamu sedang bergurau?”

Dia berkata, “Tidak! Tidak! Maksud ibuku dengan makan dengan baik adalah aku harus mengurus seluruh keluarga, memberi makan mereka semua, termasuk para tamu, sampai mereka kenyang dan puas, lalu aku makan apa yang tersisa; karena setelah semua orang merasa puas, tak ada yang akan menggangguku lagi. (Guru tertawa.)

Aku akan merasa lapar pada saat itu (semua tertawa) – karena berjalan ke sana kemari – jadi apa pun yang tersisa, tidak peduli apakah itu, rasanya sangat enak, lezat (semua tertawa); memberi nutrisi dan akan memiliki banyak kekuatan berkah. Aku berdoa kepada Guru Ching Hai sebelum aku makan (Guru dan semua tertawa) dan Dia memberkati makananku. Jadi, apa pun yang aku makan menjadi nektar.

Tubuhku kuat, seleraku terpenuhi, hatiku puas; jadi aku bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada keluargaku setelah aku makan kenyang, puas, dan menikmati makanan lezat dalam ketenangan dan kedamaian. Ketika semua orang merasa puas dan kenyang, mereka juga mencintaiku dan tentu saja cinta mreeka itu juga memberkahiku karena aku mengurus mereka dengan sangat baik.

Semua harapan baik mereka dan perasaan puas mereka juga akan memberkahiku, dan aku berbagi pahala kebahagiaan mereka; aku berbagi kebahagiaan mereka juga. Jadi, itulah rahasia dari “makan dengan baik”.

Lalu mereka berkata, “Kamu setiap malam tidur nyenyak? Apa kamu khawatir tentang tidur?”

Dia menjawab, “Tidak! Yang dimaksud oleh ibuku tentang tidur dengan baik adalah: setelah semua orang tidur, aku mengurus semua pintu, mematikan semua lampu, memastikan semuanya pada tempatnya dan aman sehingga pencuri tak bisa masuk, mengurus semua anggota keluarga sehingga semua
dalam keadaan baik, tidur nyenyak; dan kemudian aku tidak khawatir.

Maka, hatiku menjadi sangat tenang dan rileks karena aku tahu bahwa mereka semua telah diurus dengan baik dan merasa hangat dalam selimut mereka; bahwa mereka tidur sepanjang malam dan mereka takkan bangun dan menggangguku, meminta apa pun, atau menjadi sakit; maka aku tidak perlu
cemas. Maka, aku juga tidur sangat nyenyak karena tak ada lagi yang perlu dikerjakan. (Guru dan semua tertawa.) Itulah yang ibuku maksudkan.”

Dan mereka merasa sangat heran dan terkesan akan kebijaksanaan sang ibu, serta kebijaksanaan anak perempuannya. Tentu saja, seperti pepatah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya (seorang anak cenderung menyerupai orangtuanya)”.

“Dan sekarang tentang yang terakhir, jelaskanlah. Oh! Mengapa kamu harus berdandan dengan baik?”

Maka, dia berkata, “Ya! Berdandan dengan baik maksudnya kalian harus selalu berdandan dengan pantas dan rapi. Kalian mendandani diri kalian dengan senyuman lebar ketika kalian bangun di pagi hari dan hal terakhir sebelum kalian tidur. Kalian mendandani diri kalian dengan semua cinta kasih yang Tuhan anugerahkan dalam hati kalian.

Maka, ketika orang melihat kalian, mereka melihat seorang malaikat, mereka melihat kasih
yang terlukis dalam wajah kalian, mereka melihat berkah terpancar di mata kalian, mereka melihat Tuhan dalam senyum kalian yang penuh kebaikan. Itulah yang dimaksud oleh ibu saya tentang berdandan dengan baik.”

“Jadi, begitulah aku mendandani diriku setiap hari. Begitulah caraku memberi makan diriku hingga sehat setiap hari. Begitulah aku tidur hingga mimpi indah setiap malam. Dan jika kalian semua melakukan itu, para anggota keluarga kalian, ipar dan mertua kalian, juga akan sebaik
seperti keluargaku di sini!”

Maka, semua orang tentu saja menunduk hormat, bertepuk tangan, tersenyum, berdandan dan pulang ke rumah. Sumber: http://www.godsdirectcontact.org.tw/eng/news/52/h-1.htm

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *