oleh

TERKAIT BEREDARNYA ‘JESSICA COFFEMIX’, PIHAK KELUARGA MINTA DIHENTIKAN

POSKOTA.CO – Baru-baru ini ramai diberitakan tentang sebuah merek kopi bubuk seduh berlabel Jessica Coffeemix, adalah Sefri Haris, warga Kedinding Loh, Gang Palem III Mo 66, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, yang memproduksi kopi dengan menyertakan nama Jessica Kumala Wongso terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin tersebut.

Sefri melakukan hal demikian lantaran desakan ekonomi. Awalnya bekerja sebagai penjual es krim ini mengatakan, tiga bulan terakhir barang dagangannya sepi pembeli padahal ia harus membayar sewa rumah kontrakan. “Usaha es krim saya sepi dan pada bulan Juli saya beranikan diri banting setir membuat kopi kemasan Jessica Coffemix,” ucap Sefri.

Bukan hanya nama, bahkan foto Jessica pun terpampang pada bungkus kopi yang diproduksi Haris tersebut. Selain itu, kopi yang dijual Haris dengan menggunakan merek ‘Jessica Coffemix’ tersebut dibandrol dengan harga Rp15 ribu per bungkus, dan dibungkusnya juga terdapat tulisan ‘Kopi Asli Tanpa Sianida’.

“Dalam bungkusnya juga ada logo halal yang diproduksi oleh CV Ras Muhammad,” sambung Sefri sambil menambahkan, kopi buatannya menggunakan liberica yang dicampur robusta siap seduh.

Sefri menyebut, pada awalnya kopi produksinya itu kurang diminati masyarakat. Bahkan, hampir putus asa karena kopinya tak laku ketika ditawarkan di toko-toko. Sefri tak patah arang, akhirnya Kopi Jessica dipasarkan lewat media sosial. Setelah itu, ia pun mulai kebanjiran pesanan. “Sejak saya upload di Facebook, kopi saya mulai dikenal dan sejak saat itu mulai banyak yang pesan,” jelas Sefri.

Namun ketika disinggung mengenai penggunaan foto Jessica, Sefri mengaku belum mengajukan izin secara resmi.

Hentikan Produksi
Terkait peredaran produk ‘Jessica Coffemix’, ketua tim kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan mengaku, telah berbicara langsung dengan pihak keluarga Jessica Kumala Wongso.

“Kita sudah berbicara langsung dengan keluarga, kalau langsung dengan Jessica sendiri belum,” ujar Otto, Rabu (24/8).

Otto juga mengatakan, dari hasil perbincangan dengan keluarga yang diteruskan ke Jessica, pihaknya menegaskan, akan bertemu dengan pembuat kopi itu secara langsung. Namun, kata Otto, pertemuan dengan Sefri tersebut bukan untuk membawa masalah itu ke jalur hukum.

Pihaknya mau bertemu Sefri hanya untuk memintanya untuk menghentikan produksi kopi kontroversial itu. Selain itu, mereka juga ingin menanyakan kepada tentang modus dibuatnya kopi itu, apakah hanya sekadar untuk mencari keuntungan atau ada hal lain di belakangnya.

“Tapi tidak kita tuntut (saat bertemu dengan Sefri), tapi kita minta ide kreatif itu dihentikan. Kita juga mau tahu bikin itu modusnya apa, bisnis atau yang lain?” ujar Otto Hasibuan.

Otto juga menyebut, Jessica bukanlah sosok yang pendendam, dan dia menyerahkan sepenuhnya kepada Otto tentang sikap apa yang harus diambil atas adanya peredaran kopi yang memakai foto dan nama Jessica itu. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *