oleh

TEMBOK PENAHAN RUNTUH TERGERUS ARUS SUNGAI, WARGA DESA GEBANG MENGUNGSI

POSKOTA.CO – Warga yang berada di sekitar lereng Sungai Cisanggarung tepatnya di Blok Bunut Desa Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon terpaksa mengungsi dari rumah yang belum lama dibangunnya, hal itu menyusul serangan arus Sungai Cisanggarung yang meruntuhkan tembok penahan yang telah dibuatnya.

Salah seorang warga yang menjadi korban longsor, Yadi memaparkan, selama bertahun-tahun dirinya dan juga warga lainnya yang berada di Blok Bunut Desa Gebang selalu merasa cemas lantaran lambat laun Sungai Cisanggarung semakin menyerang menghabiskan tanah miliknya, beberapa upaya yang dilakukan juga tak dapat mengatasi persoalan tersebut.

“Sudah puluhan tahun tanah milik kita terus menerus tergerus, kalau dibiarkan mungkin rumah saya dan juga tetangga akan habis tergerus sungai,” paparnya.

Seorang warga menunjukkan tembok penahan Sungai Cisanggarung yang rubuh diterjang banjir, meski sudah dibentengi menggunakan bambu.
Seorang warga menunjukkan tembok penahan Sungai Cisanggarung yang rubuh diterjang banjir, meski sudah dibentengi menggunakan bambu.

Dijelaskan Yadi, dirinya bersama beberapa warga telah melakukan upaya dengan membentengi tebing sungai menggunakan bambu, dalam setahun beberapa kali terus dilakukan perbaikan, tetapi seolah upaya yang dilakukan menjadi sia-sia karena tanah tetap tergerus aliran sungai, dirinya secara pribadi pernah melakukan upaya membangun tembok tebing, tetapi sudah tiga kali yang dilakukannya berujung hancur dihantam derasnya arus sungai.

“Sudah ketiga kalinya kita membangun tembok dari biaya pribadi, tetapi hancur terus diterjang arus sungai saat banjir,” keluhnya.

Menurutnya, kejadian terakhir adalah kejadian banjir pada dua minggu lalu yang membuat seluruh tembok tanggul yang dibuatnya hancur bahkan longsorannya menggerus bagian bawah dinding rumahnya, kejadian tersebut membuat sementara waktu rumahnya ditinggalkan karena takut ada banjir susulan yang mengancam jiwa dirinya dan keluarganya.

“Kejadian dua minggu lalu sepertinya yang terparah, tebing tembok yang saya bangun hancur, dan longsorannya sampai menggerus pondasi rumah saya, makanya sementara waktu kita kosongkan dulu untuk keselamatan,” papar Yadi.

Yadi berharap, kepada pihak berwenang untuk dapat menangani persoalan tersebut, karena bukan saja dirinya tetapi warga lainnya juga sudah merasa lelah, berbagai upaya yang dilakukan bahkan sampai dengan modal yang besar sekalipun tetapi berujung sia-sia, harapanya pemerintah dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) untuk dapat membangunkan tanggul atau pembronjongan agar warga tidak merasa terancam lagi.

“kalau banjir kami sangat merasa terancam, makanya kami berharap pemerintah untuk dapat membangunkan bronjong disini,” pungkas Yadi. (*/din)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *