oleh

POLISI NAIK PANGKAT, DICEBURKAN KE LAUT

KAPOLSEKPOSKOTA.CO – Sebanyak 37 anggota polisi yang pangkatnya naik satu tingkat diceburkan ke laut setempat bersama isteri untuk memberi kesan kepada setiap anggota Polres Rote Ndao bahwa memperoleh satu pangkat lebih tinggi dari sebelumnya, harus dengan berbagai perjuangan.

Mereka langsung dimasukkan ke dalam laut dan diperintahkan untuk berbaris di pinggir pantai. Begitupun dengan para istri yang tergabung dalam ibu-ibu bhayangkari yang mendampingi suaminya ikut juga masuk ke laut,” kata Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao, AKBP Murry Miranda kepada wartawan di Ba’a, Minggu.

Murry Miranda mengatakan, kenaikan pangkat yang dilaksanakan di Polres Rote Ndao itu sengaja dilakukan dengan mencebur di laut wilayah setempat untuk memberi kesan kepada anggota polisi yang pangkatnya naik.

“Ini kita lakukan berbeda dengan tempat lainnya. Tujuan kita yakni untuk memberi kesan kepada setiap anggota Polres Rote Ndao, di mana dalam memperoleh satu pangkat lebih tinggi dari sebelumnya, harus dengan berbagai perjuangan,” ucapnya.

Selain itu, acara kenaikan pangkat di laut untuk memotivasi para anggotanya, agar selalu berjuang dengan karya nyata guna mencapai suatu hal yang maksimal.

“Anggota Polres Rote Ndao juga kita ingatkan untuk selalu menghindari hal-hal yang berbau korupsi kolusi dan nepotisme, dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi masyarakat dan abdi negara,” ujarnya.

Pemandangan unik seperti itu juga sebelumnya ditunjukan Bupati Rote Ndao, Leonard Haning yang melantik puluhan pejabat esalon II, III dan IV lingkup pemerintah kabupaten tersebut bersama rohaniawan pendamping harus berendam dalam air dan lumpur, Embung Naudale.

“Saya lantik mereka di embung itu karena ada sejarahnya. Saya ingin sejarah itu dikenang lagi. Embung Naudale ini dikerjakan dengan peralatan seadanya, namun tetap bertahan sampai sekarang,” ujar Haning saat dihubungi sejumlah media dari Kupang.

Menurut dia, pelantikan dan pengambilan sumpah para pejabat di dalam embung, dimaksudkan agar para pejabat dapat merenung dan menghayati pergumulan para petani setempat, serta dengan gigih dan perjuangan yang keras para petani bisa mendapatkan hasil panen dan menghidupkan anak cucu, serta keturunan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *