oleh

MENKOPOLHUKAM : Polri Terus Mengejar Penembak Perwira Polisi

ilustrasi
ilustrasi

POSKOTA.CO – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan menyatakan aparat keamanan terus mengejar penembak perwira polisi di Poso Sulawesi Tengah. “Kapolri sudah menyampaikan laporannya ke saya,” katanya setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, seorang perwira polisi Inspektur Satu (Iptu) Bryan Theophani Tatontos yang baru naik pangkat pada 1 Juli 2015 tewas dalam baku tembak antara polisi dengan sekitar 30-an orang yang diduga merupakan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso pada Kamis (20/8) malam.

Kontak tembak itu terjadi saat anggota polisi melakukan pengejaran terhadap beberapa orang bersenjata di sekitar pegunungan Langka Kecamatan Poso Pesisir.

Satu anggota terduga teroris tewas dalam baku tembak itu, kemudian saat akan mengangkut jenazah
seorang anggota kelompok Santoso bernama Bado alias Osama, terduga teroris, pasukan Brimob di bawah gunung pimpinan Bryan ditembaki dari arah atas perbukitan oleh sejumlah orang.

Akibatnya Bryan tertembus peluru di bagian perut dan pinggang sebelah kiri. Sebagai penghormatan Komandan Kompi Brimobda Sulteng, di Poso, oleh Mabes Polri, Bryan dianugerahi kenaikan pangkat menjadi Ajun Komisaris Polisi Anumerta.

Polri menambah jumlah kekuatan sebanyak 140 anggota Brimob di Poso menyusul tertembaknya AKP (Anumerta) Bryan Theopany Tatontos oleh kelompok bersenjata di Pegunungan Langka, sekitar Desa Kilo, Kecmatan Poso Pesisir Utara, kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (19/8) malam.

Peristiwa itu ketika terjadi baku tembak antara polisi dengan kelompok bersenjata. “Kami tambah kekuatan di sana. Sudah kami kirim 140 personel dari Brimob Mabes Polri,” ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.

Hal ini dilakukan agar upaya penangkapan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso itu lebih efektif. Ia memperkirakan kelompok teroris bersenjata tersebut memiliki kekuatan 30 – 40 orang. Kendati demikian, pihaknya tidak menganggap enteng jumlah tersebut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *