oleh

Jokowi Kian Hari Semakin Menggemaskan

Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang selalu ngeles jika ditanya soal pencapresan. (KOMPAS)
Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang selalu ngeles jika ditanya soal pencapresan. (KOMPAS)

POSKOTA.CO – Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi merupakan capres paling potensial pada Pemilu 2014 mendatang. Namun mantan walikota Solo itu justru semakin meredah ketika ditanya soal pencapresan.

Dorongan untuk Gubernur DKI Jakarta itu duduk sebagai RI-1 datang dari berbagai kalangan. Anehnya tak membuat Jokowi besar kepala.

Pria kelahiran Solo itu selalu ‘mengeles’ tiap kali ditanya pencapresannya. Inilah yang membuat gemes semua pihak termasuk Pengamat politik Effendi Ghazali.

“Jokowi semakin menggemaskan kalau ditanya soal capres,” ungkap Effendi.

Effendi mengumpamakan seorang gadis yang hendak dipinang. “Gadis kalau mau dipinang kan suka malu-malu. Ini jawaban Jokowi selalu saya sedang fokus ke pekerjaan’,” kata Effendi

Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sepagai calon presiden, unggul di berbagai survei. Namun kini, pria yang akrab disapa Jokowi itu memiliki pesaing dalam survei yang dirilis Political Communication (Polcomm) Institute.

Dua nama yang muncul yaitu Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Tri Rismaharini yang menjabat sebagai Walikota Surabaya.

Adapun alasan kemunculan dua nama itu menurut para responden, karena keduanya mampu membawa perubahan. Seperti gaya kepemimpinan yang tidak biasa, seperti blusukan.

“Gaya blusukan juga amat disukai golongan wanita, terutama ibu-ibu,” kata Direktur Polcomm, Heri Budianto dalam diskusi ‘Mencari Pesaing Jokowi’ di Jakarta, Minggu (2/2/2014).

Sementara itu, pesaing utama Jokowi lainnya datang dari pria kelahiran asal Magetan, Jawa Timur, yaitu Dahlan Iskan. Selain dianggap nyentrik, Dahlan juga dinilai kerap melakukan hal-hal spontanitas yang membuat masyarakat terkejut lalu mengingatnya.

Selain kedua nama itu, figur Mahfud MD dan Yusril dinilai bisa menyedot perhatian para pemilih. Namun untuk figur yang sudah nyata mendapat dukungan hadir pada nama Ali Masykur Musa dan Puan Maharani.

“Yusril, pengalaman besar dan dianggap mampu menangani kasus besar. Puan dinilai trah atau penerus Soekarno. Ali Masykur didukung kaum Nahdiyin dan Gusdurian. Mahfud MD dikenal sukses pimpin MK, dukungan dari tradisional NU dan golongan rasional,” terang Heri. (djoko)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *