oleh

Presiden Peta Satu Komando Minta Aparat Tangkap Pengusung RUU HIP

POSKOTA.CO – Presiden Pembela Tanah Air (Peta) Satu Komando Mayor (Purn) Muhammad Saleh Sila Karaeng beserta rombongan komunitas Peta Satu Komando turun di unjuk rasa menuntut pembatalan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPR/MPR, Rabu (24/6/2020).

Kepada POSKOTA.co, Muhammad Saleh menyampaikan via ponselnya usai berorasi di depan Gedung DPR/MPR, bahwa dirinya dan sebagian besar demonstran yang hadir saat ini meminta para pengusung atau perancang RUU HIP segera ditangkap dan diadili sebagaimana diatur dalam UU Nomor 27 Pasal 107 huruf D Tahun 1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan kejahatan terhadap keamanan negara.

Menurut Saleh, dalam hal ini para pengusung RUU HIP telah melakukan tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara, kerena berencana dengan jelas ingin mengubah Pancasila menjadi Trisila lalu Ekasila yang dapat menghilangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai titik sentral dari sendi kehidupan bernegara serta memberi celah masuknya ideologi komunis.

Presiden Peta Satu Komando Mayor (Purn) Muhammad Saleh Sila Karaeng (tengah).

“Hari ini ada sekelompok kecil manusia yang ingin mengubah ideologi negara kita, menguasai sumber daya alam dan ekonomi bangsa kita itu semua karena adanya campur tangan bangsa asing selama ini yang dapat membungkam para pejabat negara kita, sehingga diduga kuat berkhianat terhadap negeri sendiri. Terbukti sampai saat ini negara kita masih belum mampu untuk tegak terhormat di kaki sendiri untuk mengelola sendiri kekayaan alam yang beraneka ragam terbesar dunia, dan menjaga keutuhan Pancasila dari ancaman RUU HIP ini,” paparnya.

“Kami dari Peta Satu Komando bukan hanya menolak atau meminta dicabutnya RUU HIP ini, tapi kami minta cari tangkap dan penjarakan inisiator atau perancang dan yang menyetujui adanya RUU HIP yang telah membuat gaduh dan mencoba mengganti ideologi Pancasila yang selama ini dijunjung tinggi oleh segenap rakyat Indonesia,” pungkas Muhammad Saleh. (wahy)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *