oleh

GEREBEK DUA RUMAH BANDAR NARKOBA, POLISI TEMUKAN RATUSAN PAKET SABU DAN UANG MILIARAN RUPIAH

POSKOTA.CO – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Riau, melakukan penggerebekan di wilayah Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Jumat (2/9) sore. Dalam penggerebekan yang diduga rumah persembunyian gembong narkoba ini, ditemukan 736 paket sabu dan uang Rp1.144.000.000.

Penggerebekan tersebut dipimpin langsung Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Tonny Hermawan R SIK, ada dua rumah yang diduga tempat persembunyian bandar narkoba digerebek, sekitar pukul 17.30 WIB.

“Penggerebakan sore hari hingga menjelang Magrib. Pengerebekan berada di Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan. Kampung Dalam ini dikenal sebagai julukan ‘Kampung Narkoba’, jelas Tonny.

“Untuk menggerebek itu memang mengalami kesulitan, karena rumah yang dituju terkunci di setiap ruangan, sehingga tadi kita harus mendobrak pintu besi,” tambah Tonny.

Saat tim berusaha membongkar pintu besi, kata Toni, para pengedar sudah duluan kabur lewat jalan tikus.

“Sehingga begitu tim berhasil masuk rumah, para pengedar sudah kabur. Kita hanya berhasil menangkap satu orang pria yang bertugas memantau CCTV,” kata Tonny.

Ketika tim masuk ke dalam rumah, lanjut Tonny, barang bukti yang ditemukan sebanyak 736 paket sabu. Selain itu ada uang sebanyak Rp1.144.000.000.

“Uang tersebut berserakan di atas karpet. Kuat dugaan uang sebanyak Rp1.144.000.000 merupakan hasil penjualan narkoba,” ungkap Tonny.

Disinggung mengenai sasaran yang dicari, pamen yang akrab disapa Toher ini menyebutkan, pihaknya mencari bandar, pengedar maupun pemakai narkoba yang menjadi target operasi. Sementara itu, salah satu rumah yang digerebek adalah milik WL. Wanita yang namanya sering disebut-sebut sebagai ratunya narkoba Kampung Dalam. Di rumah mewah itulah uang Rp1.144.000.000 tersebut ditemukan.

“Ratusan paket kita sita dari rumah diduga milik PD, sedangkan uang miliaran rupiah diamankan dari rumah milik WL. Saat ini kita masih kejar kedua pemilik rumah,” tambah Kaporlesta.

Tonny menyebutkan, hingga Jumat (2/9) malam tim masih berada di lokasi untuk penyisiran. “Kita masih memburu pengedarnya,” pungkas Tonny. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *