oleh

Pesan Mulia dari Novel ‘GayaGay’

Ajeng Mayangsari)
Ajeng Mayangsari)

POSKOTA.CO – Membaca novel ‘GayaGay’ karya Dann Julian pada mulanya sempat terbesit dibenak, apakah ini novel ini berthema grey area dan picisan? Pada lembaran awal-awal prasangka itu kelihatannya benar, karena dibuka dengan penggambaran tentang romantisme sepasang gay.

Bahkan mungkin bagi sebagian orang agak menggelikan. Tapi saya menganjurkan kepada pembaca ‘GayaGay’ yang juga punya kecurigaan seperti saya untuk tidak menghentikan membaca diawal-awal membaca novel yang diterbitkan oleh PT. Pustaka Sinar Harapan ini.

Karena kelanjutan content kisah ini tak seperti yang saya gambarkan, jauh dari grey area, jauh dari picisan. Sangat dalam dan sangat terasa jika materi yang diangkat hasil sebuah galian di lapangan.
Bahkan kisahnya banyak kejutan, lain dari kisah kehidupan malam dan kaum gay pada umumnya. Mungkin karena (seperti pengakuan penulis/penerbit novel ini) bahwa ini adalah kisah yang dihasilkan dari investigasi seorang wartawan.

Dann Julian memang seorang wartawan yang cukup lama meliput event-event fashion besar di Jakarta. Kalau dilihat dari pengakuannya pengarang tersebut, tidak mengherankan jika akhirnya tokoh-tokoh dalam novel ini memang terasa ada, dalam arti tidak sekadar rekaan fiktif, sangat membumi.

Tokoh utama novel ini, bernama Jay, bisa juga Dann Julian sendiri, bisa juga tidak. Terserah kepada pembaca masing-masing untuk menafsirkannya. Namun jika saya ditanya, apakah Jay itu adalah identifikasi dari Dann Julian, terus terang secara jujur, dalam hati paling dalam (tanpa bermaksud menuduh –maaf), antara Jay dan Dann Julian banyak persamaan. Apa ini kisah nyata? Terserah Anda masing-masing yang membacanya.

Dann Julian
Dann Julian

Dikisahkan di ‘GayaGay’ bahwa Jay seorang wartawan mode dari sebuah tabloid ternama ‘Hot News’. Ia kemudian terjebak dalam lingkaran kaum gay yang mulanya dikutuknya. Tapi kutukan itu justru berbalik menghampiri dirinya, dan Jay menjadi gay, meski dengan berbagai penyesalan dan rasa amarah, namun takdir itu tetap dijalani.

Hasrat menjadi gay sudah terlanjur menancap di dadanya, lantaran tanpa disadarinya selama ini ia memilki kekasih ‘Ratu Kecantikan’ bernama Arti yang ternyata menyimpan rahasia besar. Arti ternyata seorang banci. Pengakuan Arti kalau dirinya banci dilakukan di tengah perjalanan cinta Jay dan Arti yang sedang menggebu-gebu, disebuah hotel di Bali.

Hati Jay yang sudah sangat mencintai Arti membuat ia ogah memutus cinta dengan Arti, meski tahu Arti itu banci. Jay pun menutup mata terhadap kenyataan ini, bahkan ia melakukan percintaan dengan Arti dengan cara tidak normal. Karena kebiasaan bercinta seperti itu, Jay akhirnya menjadi gay. Mengerikan, ya?

Masih ada tokoh utama lain yang juga penting, yaitu Michael, perancang busana yang digambarkan berasal Jawa Tengah yang sukses di ibukota, nampaknya juga bukan sekadar rekaan Dann Julian. Kalau kini banyak ditemui selebriti dari kalangan busana yang menjadi gay, agaknya Michael sebagai stereotype dari public figure di bidang ini.

Tokoh Michael digambarkan sahabat profesional Jay, yaitu partner antara wartawan dan nara sumber. Suatu kali Jay menitipkan calon adik iparnya, Benny, agar bisa menjadi karyawan di perusahaan Michael.

Namun sayang, ketika Benny mengawini adik Jay (Dinar), ia telah menjadi gay secara diam-diam. Suatu malam jatidiri Benny akhirnya diketahui Dinar dan rumah tangga ini kandas di tengah jalan.

Dinar yang mulanya lugu, tapi mengetahui suaminya gay, akhirnya terjerumus menjadi lesbi. Ia menjadi kekasih Maya, tetangganya yang manis dan cantik yang kerja sebagai Kepala Marketing di sebuah club malam.

Oleh Dann Julian semua permasalahan itu ‘dipecahkan’ dengan tragis. Ada darah tertumpah, ada nyawa melayang, dan ada karier yang hancur sehancur-hancurnya yang dialami Arti.

Saya berani menyimpulkan, nampaknya disini Dann Julian hendak menyampaikan message, bahwa kehidupan menyimpang (dalam ini orientasi seks) bakal berujung tragedi. Pesannya, jangan pernah main-main dengan menjadi pelaku dunia haram ini. Sebuah pesan yang mulia.

Al hasil, inilah kisah yang complecated yang layak dibaca. Tentu bukan hanya untuk kaum gay saja (sebagai target market), tapi juga kalangan awam yang buta dengan kehidupan komunitas kaum gay, juga jadi target market. Jika Anda membaca novel setebal 311 maka melalui halaman demi halaman akan terus penasaran, dan akan menuntaskan membacaya. (Ajeng Mayangsari)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *