POSKOTA.CO – Kericuhan terjadi di depan Keraton Kasepuhan Cirebon, Kecamatan Lemahwungkuk, saat berlangsungnya acara silaturahmi akbar yang digelar oleh Santana Kesultanan Cirebon, di mana terdapat kerabat dan keturunan Syeh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dan Pangeran Cakrabuana (Syeh Haji Abdullah Iman).
Sebelumnya Ketua Umum Santana Kesultanan Cirebon Pangeran Kuda Putih alias Raden Heru Rusyamsyu Arja Nataredja sudah melayangkan surat kepada pihak Keraton Kasepuhan tentang akan adanya acara silaturahmi akbar dari pihak Santana Kesultanan Cirebon dengan PRA Luqman Zulkaedin, namun belum juga mendapat respons dari pihak Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pada tanggal yang ditentukan yakni Jumat (14/8/2020) untuk bersilaturahmi di Keraton Kasepuhan, pihak keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon menolak acara tersebut bahkan sudah memastikan tidak ada acara silaturahmi, mengingat Keraton Kasepuhan Cirebon masih dalam suasana duka sepeninggal wafatnya almarhum PRA Arief Natadiningat.
Menurut Jecky, salah satu warga yang tergabung dalam Santana Kesultanan Cirebon, mengatakan, acara silaturahmi tersebut bertujuan baik untuk menyampaikan data silsilah (trah) Sunan Gunung Jati, dan menolak PRA Luqman sebagai penerus (pewaris) tahta dari ayahandanya yaitu almarhum PRA Arief Natadiningrat.
“Karena diduga almarhum PRA Arief Natadiningrat bukanlah keturunan asli dari Sunan Gunung Jati,” katanya.
Kericuhan terjadi saat pihak Santana Kesultanan Cirebon membacakan deklarasi penolakan penobatan Sultan Keraton Kasepuhan di depan pintu gerbang, dan ditolak masuk oleh keluarga Keraton Kasepuhan.
Rencana silahturami yang melibatkan para kiai dan ulama dari beberapa pondok pesantren di berbagai daerah di luar Kota Cirebon yang akan dilangsungkan di Keraton Kasepuhan Cirebon pada Jumat (14/8/2020) berujung ricuh, yang semula mendapat penolakan namun akhirnya ditanggapi oleh pihak Keraton Kasepuhan Cirebon setelah pihak petugas Polres Cirebon Kota tiba di lokasi. (wahy)
Komentar